Sabtu, 15 Februari 2014

# "SMBootcamp" dan "Newmont Nusa Tenggara" .Tambang yang “ tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta”




Tambang yang “ tak  kenal maka tak sayang,
tak sayang maka tak cinta”
Oleh:
Robin**
Image24.jpg









Apa itu Pembangunan berkelanjutan???

Sebelum membahas tentang bagaimana kegiatan pertambangan, ada baiknya kita  harus mengetahui tentang konsep keberlanjutan dalam setiap kegiatan atau yang dikenal dengan pembangnan berkelanjutan. Perbincangan tentang “Pembangunan Berkelanjutan” atau “suistainable development” sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru, baik dilihat secara global maupun nasional. Namun dalam pelaksanaannya masih belum dipahami dengan baik dan oleh karenanya masih menunjukkan banyak kerancuan pada tingkat kebijakan dan pengaturan dan mempunyai banyak gejala pada tatanan implementasi atau pelaksana. Sebagai sebuah konsep, pembangunan yang berkelanjutan yang mengandung pengertian sebagai pembangunan yang “memperhatikan” dan “mempertimbangkan” dimensi lingkungan hidup dalam pelaksanaannya sudah menjadi topik pembicaraan dalam konferensi Stockholm (UN Conference on the Human Environment) tahun 1972 yang menganjurkan agar pembangunan dilaksanakan dengan memperhatikan faktor lingkungan (Soerjani, 1977: 66).
Undang-undang no. 32 tahun 2009 tentang pengelolaan lingkungan hidup juga sangat menekaankan mengenai pembangunan yang berkelanjutan. Hal inilah yang menyebabkan keberlanjutan suatu sumberdaya akibat pembangunan menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan.

Mengapa harus berkelanjutan??

Suatu pembangunan dalam skala yang lebih luas ataupun skala yang lebih kecil seharusnya harus mempunyai prinsip berkelanjutan, bagaimana tidak sumberdaya yang dimiliki suatu daerah pada hakikatnya bukan hanya dapat digunakan untuk generasi sekarang akan tetapi harus dapat dinikmati oleh anak cucu kita dimasa yang akan datang. Itulah sebabnya keberlanjutan dalam suatu kegiatan sangat diutamakan bukan hanya keuntungan yang sifatnya sementara namun tidak dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang. Ditengah-tengah arus globalisasi dan krisis global yang merasuki setiap sendi kehidupan masyarakat (multidimensi) misalnya pemanasan global, krisis energi krisis pangan dan masih banyak lagi krisis-krisis yang lain, Tentunya akan sangat mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat. Melihat kondisi seperti ini pemerintah seharusnya harus mewaspadai efek yang ditimbulkan oleh krisis seperti ini dengan melihat atau mengembangkan potensi yang dimiliki daerah secara lebih bijaksana.

Mengenal Tambang Secara Lebih Dekat

Ada sebuah pepatah lama yang berbunyi “tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta”. Mungkin pepatah tersebut dapat mewakili eksistensi industri pertambangan di Indonnesia, dimana adanya aktivitas penambangan menculkan berbagai macam tanggapan bagi sebagian masyarakat baik itu yang pro maun kontra. Sikap pro dan kontra ini secara khusus dapat dibagi menjadi 4 golongan yakitu: 1) Golongan yang pro tambang secara mutlak, kelompok ini biasanya diwakili oleh golongan-golongan pengusaha dan semua yang memiliki kepentingan terhadap adanya kegiatan pertambangan di suatu daerah; 2) Golongan yang pro bersyarat. Kelompok pro bersyarat ini biasanya didominasi oleh beberapa elemen seperti akdemisi, konsultan pertambangan dan masyarakat setempat yang ingin meningkatkan taraf  hidupnya; 3) Golongan yang kontra bersyarat, kelompok ini biasanya didominasi oleh LSM lokal, beberapa akademisi dan sebagian masyarakat yang oportunis, dimana mereka kelihatannya menolak kegiatan pertambangan, akan tetapi hakekatnya mencari cara untuk mengambil manfaat dari kegiatan tambang dengan usaha sekecil-kecilnya; 4) Golongan Kontra mutlak. Kelompok ini biasanya didominasi oleh LSM nasional dan internasional yang sangat idealis, sebagian dari kelompok akademisi dan beberapa masyarakat yang merasa terancam mata pencahariannya dengan adanya aktivitas pertambangan.

Secara umum memang harus diakui bahwa adanya kegiatan pertambangan baik dalam skala kecil terlebih lagi dalam skala besar akan memberikan dampak terhadap perubahan tatanan kehidupan secara social ekonomi dan ekologis. Secara social ekonomi adanya kegiatan pertambangan akan merubah kehidupan masyarakat secara drastis. Mengutip pernyataan salah satu Dosen Antropologi Fisip Unhalu, Winesty. menuturkan bahwa semua pembangunan tentunya menimbulkan perubahan sosial, hanya saja perlu dilihat apakah mengarah kepada dampak positif atau negatif.  Konsekuensi pembangunan yang mengarah pada perubahan sosial dan budaya, misalnya mata pencaharian sebagai petani yang sekaligus pemilik sawah atau kebun, berubah menjadi pekerja tambang, karena tanahnya telah dijual.  “Ironisnya jika yang tadinya mereka merupakan produsen bahan pangan malah berubah menjadi konsumen, dan terpaksa membeli bahan pangan dengan harga lebih mahal," Selain itu terjadi pula perubahan pola hidup. Misal, tadinya ritme (irama) kerja agraris kemudian berubah menjadi irama perusahaan yaitu jam kerja ditentukan, demikian pula dengan penghasilan yang akan mempengaruhi pola konsumsi cenderung instantBerbeda dengan awalnya yang agraris meskipun polanya lebih lambat tetapi mampu menjadi produsen bagi dirinya sendiri (Plus Minus Perusahaan Tambang di Sultra. Kendari pos). sedangkan perubahan secara ekologis menyebabkan terjadinya perubahan topografi lansdscap daratan, penggundulan hutan, perubahan kualitas air permukaan dan air tanah serta masih banyak lagi dampak yang akan ditimbulkan oleh adanya kegiatan pertambangan.

Melihat betapa besarnya pengaruh kegiatan pertambangan terhadap kehidupan masyarakat bukan berarti kegiatan pertambagan tidak memberikan dampak postif bagi suatu daerah, telah terbukti bahwa kegiatan pertambangan juga memberikan sumbangsih yang cukup baik terhadap pembangunan di suatu daerah. Berikut ini beberapa contoh dampak positif adanya kegiatan pertambangan.




1.    Peningkatan Ekonomi dan Sumber Daya Manusia

            Salah satu dampak penting dari adanya kegiatan pertambangan adalah jika dilihat dari sisi peningkatan ekonomi dan sumberdaya manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan pertambangan akan memberikan dampak terhadap peningkatan perputaran ekonomi, peningkatan kapasistas dan kualitas sumberdaya manusia yang dapat mengurangi tingkat pengangguran di suatu daerah.
Contoh kasus berikut ini jumlah kebutuhan tenaga kerja yang akan direkrut oleh salah satu perusahaan batubara yaitu PT. X (tidak dicantumkan nama perusahan sebenarnya) yang berioperasi di Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara membutuhkan tenaga kerja sebesar 151 orang. lni berarti akan memberikan kesempatan kerja kepada penduduk lokal. Diketahui jumlah penduduk usia 16 - 55 tahun di sekitar lokasi perusahaan sebanyak 5.435 jiwa dan jumlah pengangguran sebanyak  871 jiwa, maka tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK),sebesar
TPAK = L AK/L PUK x 100
      
Dimana:
AK = Angkatan Kerja (PUK yang mencari pekerjaan)
PUK = Penduduk Usia Kerja (Penduduk berusia 15 tahun ke atas)
Maka :
              
                                                            = 871/5435 x 100
                             = 0,1601 = 16,02%
Karena PT. X merekrut tenaga kerja sebanyak 151 orang dengan asumsi bahwa 80 % atau sebanyak 121 orang tenaga kerja berasal dari tenaga kerja lokal yang belum bekerja, maka PT. Anggana Coal akan mengurangi tingkat pengangguran atau memberikan kesempatan kerja (KK) bagi penduduk lokal sebesar :
                                    = 871-121/5435 x 100

Dengan demikian kesempatan kerja (KK) = 16,02%-13,79% = 2,23% (Badawi, 2012). Hasil hitungan diatas belum termasuk bermunculannya usaha-usaha baru yang dikelola oleh penduduk local seperti rumah makan, kost-kostsan, toko-toko dan masih banyak lagi peluang usaha yang akan bermunculan sebagai akibat adanya kegiatan tambang.

2. Menjamin kebutuhan energi masyarakat.

            Secara umum kegiatan pertambangan sangat memerlukan sumber energi yang memadai dalam kegiatan operasionalnya sehingga semua perusahaan tambang akan membangun sumber energy secara mandiri. Sebagai contoh penambangan bahan galian batubara yang umumnya digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tentunya akan mampu meningkatkan pasokan energi listrik pada daerah tersebut dikarenakan ketersediaan bahan bakar yang besar bagi pembangkit listrik PLTU khususnya. Bahkan banyak dengan adanya kegiatan penambangan batubara yang cukup besar akan merangsang investasi pendirian pembangkit listrik PLTU pada daerah di sekitar penambangan batubara sehingga kebutuhan energi daerah tersebut jauh dapat dipenuhi.

3. Meningkatkan Pembangunan.

            Pembangunan didaerah kegiatan penambangan dan perusahaan pertambangan tentunya akan terus berkembang pesat sejalan dengan kegiatan penambangan itu sendiri. Pembangunan insfrastruktur pendukung kegiatan penambangan itu sendiri tentunya akan memicu peningkatan pembangunan didaerah tersebut guna mendukung kebutuhan perusahaan dan kegiatan penambangan itu sendiri mulai dari segi sosial, kesehatan, perekonomian dan lain-lain.
            Seperti diterangkan sebelumnya kegitan penambangan itu sendiri akan merangsang pembangunan perusahaan pengguna dari bahan tambang itu sendiri yang akan berimbas secara berkelanjutan akan kebutuhan insfrastruktur sosial seperti tempat ibadah, ekonomi berupa perbankan dan pasar, serta sarana pendidikan.

4. Corporrate  Social Resposibility (CSR)
Sebuah definisi yang luas oleh World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) yaitu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak di bidang "pembangunan berkelanjutan" (sustainable development) yang menyatakan bahwa: " CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat atau pun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya".
Secara lebih sederhana CSR merupakan tanggung jawab social yang dikeluarkan oleh suatu perusahan terkait dengan bentunk tanggun jawab terhadap kehidupan social tempat dimana perusahaan melakukan aktivitasnnya. Jadi CSR ini dapat mencakupi beasiswa pendidikan, peningkatan kapasistas masyarakat dalam bidang ekonomi, riset ekologis dan masih banyak lagi bagian yang menjadi cakupan CSR. Jumlah CSR yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar 2,5 – 5 % dari total keuntungan.
Terdapat beberapa permasalahan dalam pengelolaan CSR:
1.    Masih kurangnya partisipasi perusahan dalam pelaksanaan CSR (< 50%).
2.    Dibeberapa daerah pengelolaan CSR belum transparan sehingga dikhawatirkan fungsi CSR tidak terlaksana dengan baik.
3.    Tingkat penyerapan dana CSR dalam bentuk partisipasi masyarakat masih kurang.
4.    Sinergitas antara perusahaan, pemerintah daerah dan masyarakat terkait CSR masih sangat kurang.
Dari beberapa riset mengenai peran CSR dalam pengembangan masyarakat menunjukan bahwa keberadaan dana CSR sangat membantu pengembangan kapasitas masyarakat dan dapat meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan daerah.
Penutup
PT. Newmont Nusatenggara telah beroprasi mulai dari tahun 2000 samapi sekarang. Dengan kurun waktu 14 tahun tentunya banyak hal yang telah di lakukan oleh PT Newmont Nusatenggara dalam pembangunan di Propinsi Nusa tenggara barat. Menurut informasi dana telah ditetapkan 13 jenis kewajiban keuangan berupa pajak, non pajak, dan royalti. Hingga 2013, jumlahnya mencapai lebih dari US$ 3,1miliar (sekitar Rp 37,2triliun dengan kurs Rp 12.000). Ini belum termasuk dana CSR US$ 144 juta (sekitar Rp1,728triliun) dan pembelanjaan barang & jasa dalam negeri US$ 4 miliar (sekitar Rp 48 triliun ) (FaktaNNT facebook)
Jujur penulis termasuk yang tidak langsung percaya dengan data akan tetapi kondisi dilapanganlah yang akan menunjukkan apa yang telah PT NNT lakukan di lapangan, selain itu penulis juga termnasuk dalam golongan atau tipe masyarakat kontra tambang bersyarat dimana menurut pandangan penulis tambang memang mempunyai dampak positif yang cukup besar namun kerugian akibat tambang tidak kalah besarnya, sehingga menurut pendapat penulis kalau masih bisa mengembangkan sekotr lain kenapa harus tambang??. Mungkin ini yang disebut dalam pepatah “tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta”. Dengan pola pikir seperti inilah sehingga penulis  sangat tertarik untuk mengikuti kegiatan sustainable mining bootcamp yang diadakan oleh PT Newmont Nusa Tenggara untuk melihat sejauhmana kegiatan yang telah dilakukan oleh PT NNT khususnya dalam perbedayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan.

Twitter             : robin@12o13117
Facebook        : Robin Bahari


Rabu, 20 Februari 2013

Mengapa monitoring biologi itu penting


Pencemaran perairan merupakan salah satu isu lingkungan yang menjadi permasalahan utama pada beberapa negara berkembang. Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia (antropogenik) ataupun dapat terjadi secara alamiah. Adanya kegiatan manusia yang tidak terkendali telah memicu terjadinya pencemaran lingkungan yang tidak terkendali pula. Aktivitas antropogenik secara dramatik mengubah regim dari input bahan organik, nutrien, maupun logam berat ke dalam ekosistem sungai melalui perubahan penggunaan lahan maupun urbanisasi (Singer & Battin, 2007). Adanya pencemaran organik dan kontaminasi logam berat ke ekosistem sungai telah diketahui dapat memberikan dampak negatif bagi kestabilan komunitas makroinvertebrata di perairan. Pengaruh bahan polutan tersebut mungkin mengurangi keanekaragaman spesies, kepadatan, dan hilangnya spesies yang tergolong sensitif (Timm et al., 2001; Chakrabarty & Das, 2006).
Metode monitoring lingkungan perairan khususnya perairan sungai selama ini hanya mencakup monitoring menggunakan pendekatan fisika maupun kimia saja, padahal kondisi ekologi dari sungai itu sendiri merupakan kondisi yang cukup unik yang berbeda dengan ekosistim perairan tergenang seperti danau, rawa, ataupun laut. Monitoring daerah aliran sungai dengan pendekatan pengukuran faktor fisika dan kimia saja akan menyebabkan banyak informasi yang hilang atau tidak begitu akurat hal ini terkait dengan dinamika yang terjadi disungai dimana laju pencucian (flushing rate) yang begitu tinggi sehingga menyebabkan kontaminan organik ataupun logam berat akan cepat hilang dari perairan. Selain itu pada pengukuran parameter fisika dan kimia akan mengalami kesulitan interpretasi jika sumber pencemar tersebut berumber dari bahan-bahan pencemar non-point source yang selama ini sangat sulit dikendalikan. Dengan menggunakan pendekatan biologi (makroinvertebrata) diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih akurat terhadap proses dinamika bahan pencemar diperairan (Al-shami et al., 2011).
Monitoring biologi merupakan  merupakan sebuah alat monitoring yang sangat efiektif untuk menduga kualitas ekologi suatu lingkungan perairan. Menggunakan monitoring secara kimia juga merupakan alat monitoring yang efektif akan tetapi membutuhkan biaya yang mahal dan biasanya hanya memberikan informasi yang terbatas mengenai keadaan suatu lingkungan perairan secara detail. Parameter biologi juga dapat memberikan informasi mengenai keadaan sebelumnya dari kondisi suatu lingkungan perairan. Metode perhitungan biologi ini juga menawarkan keuntungan jika diaplikasikan pada lingkungan lotic neotropikal. Pada penelitian ini menawarkan metode penggabungan metode survey fisika kimia karena merupakan efek akhir yang ditimbulkan oleh kedua faktor tersebut. Keuntungan lain menggunakan bentik makroinvertebrata adalah proses identifikasinya saat ini dinilai lebih baik jika dibandingkan dengan organisme bentik lainnya seperti alga ataupun mesofauna, dengan demikian biomonitoring diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih mendetail mengenai kondisi perairan sungai.
Penelitian  yang dilaksanakan pada beberapa segmen sungai di Ohio menunjukkan bahwa pengukuran parameter kimia saja tidak berhasil menjelaskan kondisi perairan secara menyeluruh termasuk kondisi biologi dan integritas ekologi system akuatik. Sebagai contoh pendugaan status perairan sungai menggunakan indicator biologi telah terbukti menjelaskan sebesar 50% dari 645 segmen sungai di Ohio, sebaliknya pada saat pengukuran parameter kimia justu tidak menunjukan gangguan (Adams, 2002). Perubahan struktur populasi dari organisme makroinverberata sangat erat kaitannya dengan dinamika bahan pencemar yang masuk ke perairan. Semakin baik (bersih) kondisi perairan maka akan semakin beragam pula organisme yang hidup didalamnya (khususnya intolerant spesies), sebaliknya jika kondisi perairan semakin menurun makan akan menurunkan tingkat kenaekaragaman karena organisme-organisme intoleran tidak ditemukan

Rabu, 05 Desember 2012

Unhalu


Meingkatkan kompetensi mahasiswa unhalu dengan kegiatan-kegiatan ilmiah

Pendidikan tinggi merupakan sesuatu hal yang harus diutamakan dalam proses pengembangan sumberdaya manuia dalam suatu daerah, karena itulah ini merupakan tanggung jawab kita semua mulai dari orang tua hingga pemerintah. Meyikapi masaalah ini pemerintah sesungguhnya telah membuka lebar-lebar peluang bagi seluruh masyarakat indonesia untuk mengecap pendidikan tinggi. Hal ini terlihat dari besarnya alokasi anggaran dari APBN sebesar 20%  atau sekitar 20 trilun rupiah. Tentunya ini merupakan jumlah yang sangat besar, namun pertanyaannya bagimana kita meaksimalkan peluang tersebut?? namun dalam pembahasan kali ini penulis akan membahas bagimana sebenarnya peran universitas sebagai pabrik masyarakat intelektual dan bagaimana mahasiswa menjadi yang seharusnya.

Bulan mei merupakan bulan pendidikan yang setiap tahun dirayakan sebagai hari pendidikan nasional yang biasanya selalu di mulai dengan upacara bendera. Tentunya kita tidak menginginkan bahwa peringatahn hari pendidikan nasional hanya merupakan kegiatan tahunan yang tidak mempunyai makna apa-apa. Seharusnya setiap tahun kita harus sudah melihat kemajuan yang paling tidak bisa dibanggakan oleh mahasiswa maksudnya kebanggaan dalam hal positif bukan kebanggaan dalam konteks negatif. Kita tidak ingin mendengar lagi kerusuhan mahasiswa Vs mahasiswa atau mahasiswa Vs polisi yang betul-betul sangat memalukan baik untuk institusi itu sendiri dan seluruh civitas akademikanya termasuk alumni-alumninya.

Universitas haluoleo merupakan universitas terbesar di sultra dengan mahasiwa mencapai 20.000 orang, hal ini merupakan modal besar dalam menciptakan masyarakat2 intelektual yang masih sangat dibutuhkan dalam pengembagan daerah di sultra. Selain jumlah mahasiswa yang sedemikianbesar unhalu juga dihuni oleh tenaga-tenaga pengajar yang sangat propesional yang meruipakan lulusan-lulusan universitas terbaik dalam negeri maupun beberapa universitas besar di amerika dan eropa asia.
Tentunya dengan usia unhalu yag sdh mendekati kepala 3 tentunya rencana pengembangan kemahasiswaan harusnya telah menjadi lebih matang. Kematangan suatu institusi tentunya diukur dari seberapa besar produk yang dihasilkan oleh suatu institusi, selain itu seberapa bagus prodak yg dihasilkan. Karena prodak akhir merupakan tolak ukur keberhasilan suatu institusi. Yang saya maksud prodak disini adalah mahasiswa yang pabriknya adalah institusi universitas haluoleo.

Menjelang hari pendidikan nasional tanggal 2 mei tentunya kita harus kembali melihat seberapa jauh peran mahasiswa sebagai agen yang katanya membawa perubahan, tidak usah jauh-jauh perubahan untuk diri sendiri dulu, apa yang telah kita berikan untuk daerah dan institusi. Kita pasti tau istilah garbage in, garbage out, sampah masuk maka sampah pula yang akan keluar. Artinya jika inputnya bermasalah maka outputnya juga akan bermasalah. Istilaha inio sebenarnya tidak sepenuhnya benar apabila dihadapkan pada peran sebuah universitas seharusnya kita mengubah istilah diatas menjadi garbage ini diamond out ii filosofi yang harusnya tertanam dalam benak seluruh civitas akademika dalam sebuah unversitas. Universitas seharusnya menjadi treatment site yang dapat m,engubah pola pikir anak didik dari awalnya masih biasa menjadi luar biasa agar menjadi sesuatu yang lebih berguna atau tepatnya siap pakai.

Proses perubahan dari mahasiswa biasa menjad mahasiswa luar buasa tentunya dihadapkan pada beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan yang dimaksud adalah tahapan pemilihan calon mahasiswa, kmeudian kegiatan-kegiatan mahasiswa, pemberdayaan mahasiswa atau dengan mendorong masiswa agar memiliki peran yang aktiv bagi masyarakat sehingga cenderung terjun ke masyarakat untuk mengetahui kejadian sebenarnya di masyarakat sesuai dengan jurusan mahasiswa.
Sebanarnya terlalu banyak kegiatan mahasiswa yang bisa dilakukan untuk menunjang skill mahasiswa, dimulai dari Lomba Karya Tulis Ilmiah, PKM atau bahkan kompetisi-kompetisi lain yang sangat sering dilaksanakan secara nasional. Sebenarnya hal ini sudah banyak disadari oleh masyarakat akademis di kampus tinggal bagaimana pihak universitas lebih kreatif lagi dalam merngemas atau mempersiapkan menghadapi even-even tersebut. Di universitas-universitas maju semiasal UGM, UI, IPB atau unibraw kegiatan-kegiatan tersebut merupakan agenda-agenda tahuanan yang sangat bergengsi yang merupakan pesta akademis mahasiswa tahunan juga mnerupakan tolak ukur sejauh mana mahasiswa suatu universitas berkarya. Tentunya setiap orang yang pernah mencecam pendidikan di universitas tersebut tentunya bisa melihat betapa seringnya diadakan pameran hasil karya mahasiswa muali dari hasil penelitian, kewirausahan atau karya-karya dibidang teknologi yang dibalut dalam suatu acara. Tentunya kita masih teringat prestasi univeristas Haluoleo dalam PIMNAS tahun 2000 dimana kita berhasisl menyabet 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Ini merupakan prestasi yang harus kita ulangi dan kita tingkatkan sehingga univerditas ini memiliki nama dan menjadi universitas yang disegani di Indonesia.
Sudah seharusnya Universitas haluoleo melirik proses pembinaan mahasiswa diniversitas-universitas maju sehingga dapat menciptakan mahasiswa-mahasiswa unggul yang bisa membawa nama baik universitas. Saya meyakini berapa banyak proffessor yang dihasilkan oleh unhalu tidak akan sebanding jika tidak menghasilkan mahasiswa-mahasiswa kreatif yang sipa pakai dan keilmuannya dihargai minimal di daerah sendiri.
SEMOGA.....

Rabu, 27 Juni 2012

copas puisi :)


Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga dalam wajahmu
Seperti bulan lelap tidur di hatimu
Yang berdidnding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya???
Meninggalkan hati untuk dicaci
Baru sekali ini aku melihat warna syurga dr mata seorang hawa
Ada apa dengan cinta??
Tapi aku pasti akan kembali dlm satu purnama
Untuk mempertanyakan lagi cintanya
Bukan untuknya, bukan untuk siapa, tapi untukku
Karena aku butuh kamu
Itu saja..

Selasa, 12 Juni 2012

whole time i'm in...


Wisudanya fendi


Monas Euyyy



Masa2 S1

agak Buram Madridtista


Surabaya-Sidoarjo

Seminarnya Yani

Kamis, 31 Mei 2012

Sedikit Refreshing Mengingat Masa Lalu

allah pasti memberinkan yg terbaik.. aq yakin itu...
Saat iniaq merasakan seperti ada kekuatan yang mengiringq kepada Allah... aq bisa merasakan betapa syngnya Allah padaq... dik aq menulis ini karna aq tidak tahu kepada syp lagi aq akn mencurahkan isi hatiq kecuali padamu...

dik... benarlah ketika Allah berfirman sesungguhnya penglihatan, pendengaran dan hati kita akan dimintai pertanggung jawabannya...

Meski sebenarnya terkadang aq masih selalu mengingatmu, mengingat pwertama kali kita bertemu, brkenalan. banyak waktu yg telah kita lalui... tahu tidak??? rasannya seperti kehilangan sesuatu yg sangat berharga dalam hidupQ dan sangt sulit aq melupakannya...

namun aq yakin dengan niatq yg iklas demi cintaNya akn kusimpan semuanya...
didalam hatiq dan berharap Allah memberikan kita Sesuatu yg terbaik buat kita... dan Allah maha mengetahui semuanya.....



aku menulis kalimat ini 27 Oktober 2009 kepada seorang ....????????????????? sekarang 31 Mei 2012

mengenal PCA (principal Component Analysis dan Corespondance Analysis (CA)


Maaf dalam tulisan ini rumusnya tdk ikut terkopi dan bisa dilihat dalam buku :

Bengen DG, 2000. Teknik Pengambilan Contoh dan Analisa Biofisik Sumberdaya Pesisir. Bogor: PKSPL IPB.


Principal Components Analisys (PCA) biasa disebut juga analisis komponen utama merupakan teknik ordinasi langsung yang telah secara luas digunakan dalam model ekologi guna karakterisasi hubungan antara variabel lingkungan yang mempengaruhi spesies dan lokasi sampling. Analisis komponen utama merupakan metode statistik deskriptif yang memberikan gambaran lebih mudah dibaca atau diinterprestasikan dalam bentuk grafik, informasi maksimum yang terdapat pada suatu matriks data. Matriks data yang dimaksud terdiri dari stasiun pengamatan sebagai individu statistik (baris) dan parameter fisika kimia air sebagai variabel kuantitatif (Kolom). Tujuan utama penggunaan analisis komponen utama antara lain untuk mempelajari suatu matriks data dari sudut pandang kemiripan antara individu (stasiun) dan hubungannya dengan variabel lingkungan serta menghasilkan suatu representasi grafik yang memudahkan interpretasi (Bengen, 2000). Persamaan analisis ini dapat dilihat pada persamaan dibawah ini:

Dimana :
d2(i,i’) = 2 baris
i & i’    = Indeks untuk baris, dari baris ke-i sampai ke-i’
j           = Indeks untuk kolom
Semakin kecil jarak Euclidean antar stasiun pengamatan, maka semakin mirip karasteristik antara stasiun tersebut. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Multivariate Statistical Package (MVSP) versi 3.1
Contoh Hasil Analisis PCA


Analisis statistik multivariat Correspondence Analysis (CA) disebut juga dengan analisis faktorial koresponden diterapkan guna mengetahui adanya pengelompokkan komunitas Ephemeroptera pada setiap stasiun pengamatan. Analisis faktorial koresponden adalah suatu metode statistik yang bertujuan untuk mencari hubungan yang erat antara modalitas dari dua karakter /variable pada variable matriks data kontigensi serta mencari hubungan yang erat antara seluruh modalitas karakter dan kemiripan antar individu berdasarkan kofigurasi jawabannya pada matriks data (Bengen, 2000). Untuk membandingkan dua objek, maka perlu diberikan suatu pengukuran yang dapat mengkarasteristikan kemiripan atau ketidak miripan. Dalam hal ini analisis faktorial koresponden menggunakan jarak khi-kuadrat.
Jarak khi-kuadrat difirmulasikan sebagai berikut:
Dimana:
Xi        : Jumlah baris I untuk semua kolom
Xij       : Jumlah kolom j untuk semua baris
Pada matriks data, terdiri dari baris-i (genera Ephemeroptera) dan kolom- j (stasiun pengamatan), dimana pada baris ke-I dan kolom ke-j ditemukan kelimpahan ephemeroptera.
Contoh Hasil Analisis CA