Rabu, 05 Desember 2012

Unhalu


Meingkatkan kompetensi mahasiswa unhalu dengan kegiatan-kegiatan ilmiah

Pendidikan tinggi merupakan sesuatu hal yang harus diutamakan dalam proses pengembangan sumberdaya manuia dalam suatu daerah, karena itulah ini merupakan tanggung jawab kita semua mulai dari orang tua hingga pemerintah. Meyikapi masaalah ini pemerintah sesungguhnya telah membuka lebar-lebar peluang bagi seluruh masyarakat indonesia untuk mengecap pendidikan tinggi. Hal ini terlihat dari besarnya alokasi anggaran dari APBN sebesar 20%  atau sekitar 20 trilun rupiah. Tentunya ini merupakan jumlah yang sangat besar, namun pertanyaannya bagimana kita meaksimalkan peluang tersebut?? namun dalam pembahasan kali ini penulis akan membahas bagimana sebenarnya peran universitas sebagai pabrik masyarakat intelektual dan bagaimana mahasiswa menjadi yang seharusnya.

Bulan mei merupakan bulan pendidikan yang setiap tahun dirayakan sebagai hari pendidikan nasional yang biasanya selalu di mulai dengan upacara bendera. Tentunya kita tidak menginginkan bahwa peringatahn hari pendidikan nasional hanya merupakan kegiatan tahunan yang tidak mempunyai makna apa-apa. Seharusnya setiap tahun kita harus sudah melihat kemajuan yang paling tidak bisa dibanggakan oleh mahasiswa maksudnya kebanggaan dalam hal positif bukan kebanggaan dalam konteks negatif. Kita tidak ingin mendengar lagi kerusuhan mahasiswa Vs mahasiswa atau mahasiswa Vs polisi yang betul-betul sangat memalukan baik untuk institusi itu sendiri dan seluruh civitas akademikanya termasuk alumni-alumninya.

Universitas haluoleo merupakan universitas terbesar di sultra dengan mahasiwa mencapai 20.000 orang, hal ini merupakan modal besar dalam menciptakan masyarakat2 intelektual yang masih sangat dibutuhkan dalam pengembagan daerah di sultra. Selain jumlah mahasiswa yang sedemikianbesar unhalu juga dihuni oleh tenaga-tenaga pengajar yang sangat propesional yang meruipakan lulusan-lulusan universitas terbaik dalam negeri maupun beberapa universitas besar di amerika dan eropa asia.
Tentunya dengan usia unhalu yag sdh mendekati kepala 3 tentunya rencana pengembangan kemahasiswaan harusnya telah menjadi lebih matang. Kematangan suatu institusi tentunya diukur dari seberapa besar produk yang dihasilkan oleh suatu institusi, selain itu seberapa bagus prodak yg dihasilkan. Karena prodak akhir merupakan tolak ukur keberhasilan suatu institusi. Yang saya maksud prodak disini adalah mahasiswa yang pabriknya adalah institusi universitas haluoleo.

Menjelang hari pendidikan nasional tanggal 2 mei tentunya kita harus kembali melihat seberapa jauh peran mahasiswa sebagai agen yang katanya membawa perubahan, tidak usah jauh-jauh perubahan untuk diri sendiri dulu, apa yang telah kita berikan untuk daerah dan institusi. Kita pasti tau istilah garbage in, garbage out, sampah masuk maka sampah pula yang akan keluar. Artinya jika inputnya bermasalah maka outputnya juga akan bermasalah. Istilaha inio sebenarnya tidak sepenuhnya benar apabila dihadapkan pada peran sebuah universitas seharusnya kita mengubah istilah diatas menjadi garbage ini diamond out ii filosofi yang harusnya tertanam dalam benak seluruh civitas akademika dalam sebuah unversitas. Universitas seharusnya menjadi treatment site yang dapat m,engubah pola pikir anak didik dari awalnya masih biasa menjadi luar biasa agar menjadi sesuatu yang lebih berguna atau tepatnya siap pakai.

Proses perubahan dari mahasiswa biasa menjad mahasiswa luar buasa tentunya dihadapkan pada beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan yang dimaksud adalah tahapan pemilihan calon mahasiswa, kmeudian kegiatan-kegiatan mahasiswa, pemberdayaan mahasiswa atau dengan mendorong masiswa agar memiliki peran yang aktiv bagi masyarakat sehingga cenderung terjun ke masyarakat untuk mengetahui kejadian sebenarnya di masyarakat sesuai dengan jurusan mahasiswa.
Sebanarnya terlalu banyak kegiatan mahasiswa yang bisa dilakukan untuk menunjang skill mahasiswa, dimulai dari Lomba Karya Tulis Ilmiah, PKM atau bahkan kompetisi-kompetisi lain yang sangat sering dilaksanakan secara nasional. Sebenarnya hal ini sudah banyak disadari oleh masyarakat akademis di kampus tinggal bagaimana pihak universitas lebih kreatif lagi dalam merngemas atau mempersiapkan menghadapi even-even tersebut. Di universitas-universitas maju semiasal UGM, UI, IPB atau unibraw kegiatan-kegiatan tersebut merupakan agenda-agenda tahuanan yang sangat bergengsi yang merupakan pesta akademis mahasiswa tahunan juga mnerupakan tolak ukur sejauh mana mahasiswa suatu universitas berkarya. Tentunya setiap orang yang pernah mencecam pendidikan di universitas tersebut tentunya bisa melihat betapa seringnya diadakan pameran hasil karya mahasiswa muali dari hasil penelitian, kewirausahan atau karya-karya dibidang teknologi yang dibalut dalam suatu acara. Tentunya kita masih teringat prestasi univeristas Haluoleo dalam PIMNAS tahun 2000 dimana kita berhasisl menyabet 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Ini merupakan prestasi yang harus kita ulangi dan kita tingkatkan sehingga univerditas ini memiliki nama dan menjadi universitas yang disegani di Indonesia.
Sudah seharusnya Universitas haluoleo melirik proses pembinaan mahasiswa diniversitas-universitas maju sehingga dapat menciptakan mahasiswa-mahasiswa unggul yang bisa membawa nama baik universitas. Saya meyakini berapa banyak proffessor yang dihasilkan oleh unhalu tidak akan sebanding jika tidak menghasilkan mahasiswa-mahasiswa kreatif yang sipa pakai dan keilmuannya dihargai minimal di daerah sendiri.
SEMOGA.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar