Meingkatkan kompetensi mahasiswa unhalu dengan
kegiatan-kegiatan ilmiah
Pendidikan tinggi merupakan sesuatu hal yang harus diutamakan dalam proses
pengembangan sumberdaya manuia dalam suatu daerah, karena itulah ini merupakan
tanggung jawab kita semua mulai dari orang tua hingga pemerintah. Meyikapi
masaalah ini pemerintah sesungguhnya telah membuka lebar-lebar peluang bagi
seluruh masyarakat indonesia untuk mengecap pendidikan tinggi. Hal ini terlihat
dari besarnya alokasi anggaran dari APBN sebesar 20% atau sekitar 20 trilun rupiah. Tentunya ini
merupakan jumlah yang sangat besar, namun pertanyaannya bagimana kita
meaksimalkan peluang tersebut?? namun dalam pembahasan kali ini penulis akan
membahas bagimana sebenarnya peran universitas sebagai pabrik masyarakat
intelektual dan bagaimana mahasiswa menjadi yang seharusnya.
Bulan mei merupakan bulan pendidikan yang setiap tahun dirayakan sebagai
hari pendidikan nasional yang biasanya selalu di mulai dengan upacara bendera. Tentunya
kita tidak menginginkan bahwa peringatahn hari pendidikan nasional hanya
merupakan kegiatan tahunan yang tidak mempunyai makna apa-apa. Seharusnya
setiap tahun kita harus sudah melihat kemajuan yang paling tidak bisa
dibanggakan oleh mahasiswa maksudnya kebanggaan dalam hal positif bukan
kebanggaan dalam konteks negatif. Kita tidak ingin mendengar lagi kerusuhan
mahasiswa Vs mahasiswa atau mahasiswa Vs polisi yang betul-betul sangat
memalukan baik untuk institusi itu sendiri dan seluruh civitas akademikanya
termasuk alumni-alumninya.
Universitas haluoleo merupakan
universitas terbesar di sultra dengan mahasiwa mencapai 20.000 orang, hal ini
merupakan modal besar dalam menciptakan masyarakat2 intelektual yang masih
sangat dibutuhkan dalam pengembagan daerah di sultra. Selain jumlah mahasiswa
yang sedemikianbesar unhalu juga dihuni oleh tenaga-tenaga pengajar yang sangat
propesional yang meruipakan lulusan-lulusan universitas terbaik dalam negeri
maupun beberapa universitas besar di amerika dan eropa asia.
Tentunya dengan usia unhalu yag
sdh mendekati kepala 3 tentunya rencana pengembangan kemahasiswaan harusnya
telah menjadi lebih matang. Kematangan suatu institusi tentunya diukur dari
seberapa besar produk yang dihasilkan oleh suatu institusi, selain itu seberapa
bagus prodak yg dihasilkan. Karena prodak akhir merupakan tolak ukur
keberhasilan suatu institusi. Yang saya maksud prodak disini adalah mahasiswa
yang pabriknya adalah institusi universitas haluoleo.
Menjelang hari pendidikan
nasional tanggal 2 mei tentunya kita harus kembali melihat seberapa jauh peran
mahasiswa sebagai agen yang katanya membawa perubahan, tidak usah jauh-jauh
perubahan untuk diri sendiri dulu, apa yang telah kita berikan untuk daerah dan
institusi. Kita pasti tau istilah garbage in, garbage out, sampah masuk maka
sampah pula yang akan keluar. Artinya jika inputnya bermasalah maka outputnya
juga akan bermasalah. Istilaha inio sebenarnya tidak sepenuhnya benar apabila
dihadapkan pada peran sebuah universitas seharusnya kita mengubah istilah
diatas menjadi garbage ini diamond out ii filosofi yang harusnya tertanam dalam
benak seluruh civitas akademika dalam sebuah unversitas. Universitas seharusnya
menjadi treatment site yang dapat m,engubah pola pikir anak didik dari awalnya
masih biasa menjadi luar biasa agar menjadi sesuatu yang lebih berguna atau
tepatnya siap pakai.
Proses perubahan dari mahasiswa
biasa menjad mahasiswa luar buasa tentunya dihadapkan pada beberapa tahapan
yang harus dilalui. Tahapan yang dimaksud adalah tahapan pemilihan calon
mahasiswa, kmeudian kegiatan-kegiatan mahasiswa, pemberdayaan mahasiswa atau dengan mendorong masiswa agar memiliki peran
yang aktiv bagi masyarakat sehingga cenderung terjun ke masyarakat untuk
mengetahui kejadian sebenarnya di masyarakat sesuai dengan jurusan mahasiswa.
Sebanarnya terlalu banyak kegiatan mahasiswa yang bisa dilakukan untuk
menunjang skill mahasiswa, dimulai dari Lomba Karya Tulis Ilmiah, PKM atau
bahkan kompetisi-kompetisi lain yang sangat sering dilaksanakan secara
nasional. Sebenarnya hal ini sudah banyak disadari oleh masyarakat akademis di
kampus tinggal bagaimana pihak universitas lebih kreatif lagi dalam merngemas
atau mempersiapkan menghadapi even-even tersebut. Di universitas-universitas
maju semiasal UGM, UI, IPB atau unibraw kegiatan-kegiatan tersebut merupakan agenda-agenda
tahuanan yang sangat bergengsi yang merupakan pesta akademis mahasiswa tahunan
juga mnerupakan tolak ukur sejauh mana mahasiswa suatu universitas berkarya.
Tentunya setiap orang yang pernah mencecam pendidikan di universitas tersebut
tentunya bisa melihat betapa seringnya diadakan pameran hasil karya mahasiswa
muali dari hasil penelitian, kewirausahan atau karya-karya dibidang teknologi
yang dibalut dalam suatu acara. Tentunya kita masih teringat prestasi
univeristas Haluoleo dalam PIMNAS tahun 2000 dimana kita berhasisl menyabet 1
emas, 1 perak dan 1 perunggu. Ini merupakan prestasi yang harus kita ulangi dan
kita tingkatkan sehingga univerditas ini memiliki nama dan menjadi universitas
yang disegani di Indonesia.
Sudah seharusnya Universitas haluoleo melirik proses pembinaan mahasiswa
diniversitas-universitas maju sehingga dapat menciptakan mahasiswa-mahasiswa
unggul yang bisa membawa nama baik universitas. Saya meyakini berapa banyak
proffessor yang dihasilkan oleh unhalu tidak akan sebanding jika tidak
menghasilkan mahasiswa-mahasiswa kreatif yang sipa pakai dan keilmuannya
dihargai minimal di daerah sendiri.
SEMOGA.....